13 June

Terima Kasih Dalam Acara Blog M Berbagi dan Silaturahmeet Jilid 3

Blogger Medan, kalau di itung sih aku belum genap setahun kali ya gabung di komunitas ini, komunitas yang isinya banyak penggiat media sosial di Medan yang bermacam-macam gendre pula isinya, ya sedikit aku ceritain kenapa aku bisa masuk ke dalam komunitas ini, ya awalnya itu yang pertama karena aku ingin belajar nulis dan lebih rajin lagi nulis, dan pengen belajar apa namanya itu blog.

Ya, benar saja, di dalam wadah ini sudah banyak ilmu yang di dapat, meski ya curi-curi dari yang sudah berpengalaman di dalam dunia digital maupun sama teman di dalam Blogger Medan yang masih sama-sama belajar juga.

Terima Kasih

Tulisan kali ini aku persembahkan untuk rekan-rekan semuanya, kakak-kakak dan abang-abang yang sudah mau ikut berpartisipasi di dalam kegitan Blogger Medan di bulan ramadhan kali ini, dan untuk semua yang sudah mensupport baik moril maupun materil di dalam acara yang Blogger Medan selenggarakan.

Blog M Berbagi
Ini acaranya bisa di bilang dadakan juga engga di bilang ga ada persiapan juga engga, ini acara untuk buka bersama komunitas saja sih, tapi melibatkan anak yatim di dalamnya, mumpung bulan ramadhan pahala di kalikan banyak di sini, jadi apa salahnya kita berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.

Acara ini berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana awal, meski agak meleset karena ada keterlambatan kehadiran dari pihak terkait, ya namanya juga manusia, harap di maklumin katanya sih begitu, tapi kalau sudah jadi kebiasaan ya mau gimana lagi, masa terus-terusan di maklumin, hmm aja deh

di sini Blogger Medan mengikutsertakan 30 orang anak yatim, dan semuanya bisa hadir, acara seru-seruan, ngabuburit bareng sampe berbuka puasa, nonton film animasi, games dan buka bersama dengan mereka.
Ngumpul  bareng setelah acara
Ya, meskipun banyak kekurangan di sana sini, tapi dalam acara ini kami tau nikmatnya berbagi kala itu, meski tak banyak setidaknya bisa saling menghargai.


Jujur aja, aku gatau ngadain event itu gimana, apa lagi yang namanya dadakan dan mendesak, tapi kali ini aku dan rekan-rekanku di hadapi dengan hal itu, karena yakin aja, semakin banyak satu tantangan semakin dewasa kita menyikapi hal-hal serupa.
Silaturahmeet Jilid 3
acara ini di merupakan acara internalnya Blogger Medan dan Bank Sumut yang tiap ramadhan inshaAllah dilakukan untuk menjalin silaturahmi antara kedua bela pihak yang sudah lama terjalin, yang dimana tahun lalu acara serupa yang bertajuk Silaturahmeet Jilid 2 berjalan dengan sukses.

Nah kalau dulu itu bukan anak-anak dari Blogger Medan yang ngurusin, tapi dari pihak Bank Sumut, tapi kali ini berbeda, mereka meminta Blogger Medan yang ngurus acara satu ini,  dan aku otomatis agak gimana gitu lah yakan, mulai dari cari tempatnya lagi, buat proposalnya, Design yang di perlukan dan banyak lagi yang di siapkan, duhh
Games di Acara Silaturahmeet Jilid 3
Dan semua persiapan itu beres dalam waktu hanya seminggu untuk mengurus ke dua acara di atas, dan itu semua tidak luput dari bantuan rekan-rekan semua yang membantu kelancaran acara ini, meski tak semuanya, tapi setidaknya masih ada yang perduli.

Mau nulis apa lagi ya, wkwk, yauda sih gitu aja, intinya ingin ucapin aja ke rekan-rekan semua yang udah membantu acara di atas, bingung juga mau bilang terima kasih aja, soalnya pas acara ga sempat juga bilang terima kasih ke semuanya, kan siap acara langsung banyak yang pulang, jadi ga ketemu, ya paling cerita-cerita sama yang tinggal di tempat aja sih.
Abang-abang dari Bank Sumut 
oke deh, mungkin itu aja, terima kasih semuanya, foto barengnya ada kok, cuma males uploadnya, hehe...

More... ➥ Terima Kasih Dalam Acara Blog M Berbagi dan Silaturahmeet Jilid 3
26 May

Lebaran? Yang Di Tunggu Dan Dirindukan

Lebaran? Alhamdulillah dengan segenap rasa syukur yang paling dalam, hari ini aku masih di berikan kesempatan untuk menikmati bulan suci Ramadhan kali ini, ya Allah masih menghidupkanku kali ini di bulan yang di mana rahmat-Nya sangat berlimpah dan tak ada tandingannya di antara bulan-bulan yang lain.

Kenapa sih tuhan masih menghidupkanku hari ini dan masih bisa menikmati eksotisnya bulan penuh rahmat-Nya kali ini, ah entahlah, tuhan punya rencana labih indah dari yang ku fikirkan, dan tuhan sudah menuliskan cerita hidupku, yang ku tahu, ketika aku sekali lagi di hidupkan di hari ini, itu karena tuhan masih sayang denganku, Ia ingin aku merubah yang buruk dari diriku, sampai nanti aku menghadap kepadaNya untuk menceritakan kisah hidupku di hadapanNya.

Sudah seminggu lebih terhitung bulan Ramadhan berlalu sampai hari ini masih terasa perjuangannya menuju lebaran di tanggal 1 Syawal nanti, ah sungguh banyak yang akan di nantikan sampai menuju puncaknya kemeriahan lebaran nanti, namun sebelum itu pasti ada yang bakal di rindukan kali ini, yang dulunya ada dan mungkin tahun ini ga ada lagi, ya tiap tahun Ramadhan dan momen lebaran itu punya cerita yang berbeda, tetapi ada beberapa hal yang sebenarnya aku rindukan dan aku tunggu selama ramadhan sampai menjelang lebaran nantinya.

Malam Lailatul Qodr

Tadarusan Yuk..
Moment ini yang sangat di tunggu sama orang-orang yang mencari pahala yang bisa di katakan sangat fantastis dari hari-hari yang biasa, di sini semua ingin berlomba untuk mendapatkan pahala malam lailatul qodar, yang di mana di malam itu semua malaikat turun ke bumi dan malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan, bayangkan aja ketika malam itu kita melakukan amalan, seperti sholat atau baca Al-Quran udah kek manalah itu banyaknya amalan kita.

Ketupat Lebaran

Alhamdulillah masih bisa makan ketupat
Nah, yang ini yang jangan terlewatkan, biasanya sih ketupatnya di jadikan lontong gitu, jadi pas hari pertama lebaran rata-rata rumah nyediain makanan satu ini, sambil ada keluarga yang open house dan kumpul-kumpul keluarga besar, ya Ketupat ini meskipun ada yang jual setiap hari, tapi rasanya beda kalau makannya di hari lebaran pertama dan kumpul bareng keluarga besar sambil cerita-cerita yang kadang ga jelas juga ceritanya.

Silahturahmi

Biasanya ini adalah momen yang pas bagi kita-kita yang masih sekolah, selain menjadi ajang silahturahmi  dengan sanak keluarga momen ini kadang yang paling sangat di tunggu karena di momen ini banyak mendapatkan THR, kalau dah denger kata THR semua pasti senang, ga bisa lagi di bohongin, yang paling di incar dan di tunggu itu sebenernya adalah THR.

Tapi makin bertambah umur ya makin sikit yang di dapatkan, karena alesannya udah bisa cari duit sendiri, ahaha. Apa lagi kalau udah di kasinya pake Amplop Lebaran itu rasanya deg degkan aja, kerena ga nampak isinya, eh pas di buka rupanya isinya lima ribu, ahaha

Alhamdulillah dapat THR
Seriusan dulu waktu kecil sering bareng kawan-kawan keliling kampung ke rumah yang potensi ngasi amplop lebaran, ada Design yang lucu bentuknya sampe sayang amplopnya untuk di buang bahkan ada yang ngasi pakai amplop biru putih untuk ngasi surat izin waktu zaman SD dulu, tapi beneran kalau udah lebaran di kasi THR itu rasanya bahagia banget, serasa dapat rezeki nomplok, kalau dah tua gini masih boleh engga ya hunting THR lagi, 😂

Kue Lebaran

Ini nih yang kadang bikin gatahan waktu pas puasa, buat kue di rumah, apalagi sudah masuk ke seminggu sebelum lebaran, di sini momen di mana semua atmosfir bumi di buat wangi dengan panggangan kue dari tiap-tiap rumah, dan cobaan bagi yang berpuasa itu makin bertambah 😁 . Tapikan kalau pas lebaran itu yang paling di incar sih biasa bola-bola coklat, kalau engga ya kacang tojin, itu sih biasanya yang paling di incar, soalnya kalau udah makan kacang tojin itu lupa dunia, bawaanya pengen ngunyah terus, tapi tetap jaga kolesterolnya ya kalau nanti lebaran, jangan berlebihan, kalau kamu suka engga kacang tojin? atau kamunya suka sama aku? eh.

Tapi inilah momen lebaran, yang dimana keluarga jarang untuk ngumpul jadi ngumpul untuk bertemu, dari yang di luar kota yang banyak kerjaanya, yang sok sibuk sendiri, semuanya berhenti untuk menundukan egonya masing-masing di momen ini, saling bermaaf-maafan jadi kunci utama di momen ini, ya namanya juga Idul Fitri kembali Ke Fitri dan suci, masa kamu gamau maafin aku, maafin aku yah yang dulu sudah meninggalkanmu, eh.

Ya semoga aja ini bukan lebaran kita terakhir, tahun depan kita juga rindu kumpul-kumpul bareng keluarga lagi, rindu maaf-maafan lagi, bukan nanti jadi ajang pamer-pameran yo.. Awas salah niat kamunya, nanti jadi dosa.

Kalau kamu punya engga yang di rindukan pas lebaran? kalau aku sih sebenernya masih banyak,  tapi males ah cerita sama kamu, nanti aja lebaran selanjutnya kita lebaran bareng biar aku ceritakan langsung, ahaha...


More... ➥ Lebaran? Yang Di Tunggu Dan Dirindukan
07 May

TIURMAIDA : Nonton Teater Perdana Di Taman Budaya Medan

Beberapa pekan lalu ada seorang teman yang chating aku melalui akun jejaring sosial WhatsApp, yang benar saja bukannya menanyakan kabar, malah mengajak nonton teater, apa teater? apa masih eksis dan masih ada di zaman yang sudah semakin canggih seperti ini, yang anak mudanya saling sibuk menaikan Skill atau mengejar Hero dalam permainan Mobile Lagend.


Asing terdengar ketika kawanku malah ngajakin nonton teater di taman budaya, masalahnya selama aku tinggal di Medan, aku itu cuma hanya sekilas lewat saja di taman budaya, ya kalaupun main hanya ke gelanggang remaja, itupun karena ada kolam renangnya.

Oke jadi pas dia ajak untuk nonton teater itu langsung saja aku okekan, harga tiket seharga Rp.25.000,- sudah cukup untuk masuk melihat persembahan teater di gedung utama taman budaya Medan.
Ticket Tiurmaida

Minggu, 29 April, hari H dimana teater akan di mulai, tepat pukul 15:00 Wib aku menunggu kawan ku yang mengajak nonton teater, tentu saja, jarak dari taman budaya dan rumahkukan cukup terlampau dekat.

Akhirnya aku putuskan untuk sholat Ashar dulu soalnya dia juga gatau kemana, WhatsApp juga ga dj baca-baca lagi, dan akupun sholat dulu baru pergi ke taman budaya Medan.

Setibanya di taman budaya, aku sempat menunggu temanku itu, karena otomatis aku ga bisa masuk, namanya juga tiket sama dia, masa iya beli tiket lagi, maulah kena dua kali lipat kalau beli di hari acara di mulai.

Sekitar pukul setengah lima sore, akhirnya dia datang juga, dan langsung kami masuk ke dalam, di dalam itu gelap, sama seperti kita nonton bioskop modern, tapi kali ini layarnya langsung di perankan oleh pemainnya, bukan dari infocus yang canggih.

Panitia acara mencarikan bangku untuk kami, kami yang awalnya saling tunggu akhirnya duduk terpencar karena gedung sudah penuh, suasana dingin di dalam ruangan mendukung untuk mengikuti tiap alur cerita yang mungkin sudah berjalan sekitar dua puluh menitan.

Tiurmaida dan Martius

Suara pemain berteriak, "Martinus.." itu kata pertama yang aku dengar, suara riuh dari penonton juga semakin menambah gemuruh di ruang itu, aku yang baru duduk, mencoba mencari tau alur ceritanya.

Sekitar lima belas menit berlalu, akhirnya aku dapat menikmati tiap alur ceritanya, setelah teriakan salah satu teriakan pemain yang sedang memerankan seseorang yang sedang memecahkan batu "kak tiurmaidaaa,,," begitulah dia memanggil tiur maidah dari atas tempat yang di bentuk menyerupai bukit di atas panggung.

Adiknya yang memanggil kak Tiur dari Bukit


Pemain Yang Menjiwai

Tentu saja semua pemain sudah jelas dengan profesional memerankan karakternya masing-masing, semua pemain dengan santai dan dengan timing yang tepat saat memainkan ke semuanya itu, semua pemain tak ada yang ikut dengan suasana penonton semuanya seperti film dari infocus tapi walaupun sebenernya mereka asli.

Adegan tiap adegan di mainkan dengan menjiwai tiap-tiap karakternya, baik pada saat menangis, marah, kesal, bahkan adegan saat menyiram Martinus dengan air, nyiramnya beneran nyiram, ahaha. Panggungpun basah dari kejauhan, mungkin besok-besok bisa kali ya mandikannya pakai selang, jadi ga berat-berat angkat air, hehe
mungkin karena pertama kali liat teater mungkin langsung terkagum kagum gitu ya, ya semuanya seperti memang berada di satu kondisi yang memang ada di dalam ceritanya.

Ketika Martinus di siksa oleh warga

Tiurmaida

Siapa yang dulu semasa sekolah sangat menyakai karya sastra atau bisa di bilang juga cerpen, banyak pengarang dan penulis dari berbagai kalangan tapi kali ini teater ini di angkat dari kisah yang berjudul Tiurmaida dari Hasan Al Bana.

Kisah ini menceritakan tentang sepasang suami istri yang selalu di coba oleh tuhan dengan keadaanya, mereka menikah dengan tanpa restu kedua orang tua mereka, yang bisa di katakan mereka kawin lari untuk menikah dan bisa bersama.

Di situ di ceritakan bahwa Marsius dan Tiurmaida sangatlah saling mencintai, tapi apa daya ketika orang tua mereka tak merestui dan kelurga mereka tak menyukai keluarga yang mereka buat.

Tiurmaida setiap hari di olok-olok oleh orang di kampungnya yang di mana semuanya hampir tak menyukai mereka, mereka terus menanamkan rasa sabar di hati, rasa yang sangat besar rasanya untuk sebuah keluarga kecil, di tambah lagi karena mereka tak di ridhoi dan sudah 9 tahun bersama dan tak kunjung punya anak, semakin sabarlah hati mereka.

Hari demi hari mereka lalui, siapa sangka setelah semua penantian dan pengorbanan yang banyak menghabisakan waktu dan harta, anugrah tuhan datang ke perutnya Tiurmaida, ya, anak yang di damba-dambakan akhirnya lahir juga ke pangkuan mereka, anak laki-laki yang di beri nama Maramuda, tapi kebahagiaan mereka tak selama penantian mereka, sang Maramuda ketika usia tiga bulan terjatuh ke pusaran air saat mereka mandi ke sungai dari lengan Marsius dan semua kebagahiaan itu sontak menjadi duka yang sangat dalam.
"Baca juga : Pendewasaan Hingga Pelaminan PHP"
Dari situlah Marsius sangat terpukul dan mulai kehilangan akal sehatnya hari demi hari, dan Tiurmaida selalu setia dengan Marsius meski keadaanya seperti itu, Marsius suka mengamuk dan suka mengambil anak warga kampung untuk di gendongnya dan di bawanya, dan karena itulah Marsius sering di hajar warga kampung, di masukan ke sawah, hingga pulang penuh dengan luka-luka.

Tiurmaida tetap besikukuh untuk tetap setia menjaga Martius meski suadanya sudah menyuruhnya untuk meninggalkan Marsius dan menikah lagi dengan lelaki lain yang sehat, tapi Tiurmaida sangatlah menyanyangi Marsius dan terus menjaga Marsius, mereka menyuruh Tiurmaida menikah dengan Ali Tukma duda beranak tiga, tapi tetap Tiurmaida berkeras untuk tetap menjaga Martius dengan kasih sayangnya, karena di dalam adat batak pantang untuk perempuan meminta cerai kepada suaminya.

Akhir cerita, Tiurmaida di akhir cerita sedang di atas bukit memcah batu mencari nafkah untuk menghidupi Marsius dan dirinya, namun kala itu Tiurmaida sangat mementingkan pekerjaanya dari pada keselamatannya, dan kala itu hujan sangat deras membasahi bukit yang di mana disanalah dia sedang memecahkan batu, tiba-tiba gemuruh sangat keras berasal dari bukit terdengar, dan Tiurmaida tidak tahu kalau gemuruh itu yang menjadi akhirnya.

Pengen tau cerita lengkapnya cari aja cerpennya, hehehe

---

Pulang...

Foto bareng dengan pemain teater Tiurmaida
Sekitar pukul 18:35 WIB acara tersebut selesai, dan kami semua yang berada di dalam gedung foto-foto dengan para pemain dan sebagian lagi pulang ke rumahnya, dan setelah itu kamipun sholat magrib bersama di masjid dekat gedung tersebut.

Seru juga nonton teater gitu, nanti kapan-kapan kalau ada lagi nonton ah, kamu mau ikut engga nonton bareng aku? eh..

soalnya lebih seru nonton teater sih menurutku dari pada nonton di bioskop, meskipun di ruangan teater itu ga sedingin di bioskop ac nya, dan kursinya ga se-empuk yang ada di bioskop.

Jazakumullahukhoiroh sudah mengajak nonton sebelumnya, ahaha

More... ➥ TIURMAIDA : Nonton Teater Perdana Di Taman Budaya Medan
newer older